mouse

Kamis, 28 November 2013

Laporan Praktikum. "Bahan Organik". Sakti



Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah

PERCOBAAN BAHAN ORGANIK

Nama               :  Sakti
Nim                 :  G11112340
Kelompok        :  VI (enam)

LABORATORIUM FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012









BAB I
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penting yang berkaitan dengan pembentukan tanah adalah penimbunan bahan organik yang cenderung mencapai suatu tingkat keseimbangan dalam tanah. Tingkat penimbunan bahan organik dalam tanah tergantung pada sifat lingkungan pembentukan tanah yang mencakup dua proses, yaitu penambahan residu atau sisa-sisa tanaman dan binatang, dan perombakan bahan tersebut oleh jasad mikro tanah.
Pada proses perombakan bahan sisa tumbuhan dihancurkan menjadi bentuk melarut atau menguap yang dapat hilang dari tanah. Apabila jumlah penambahan dan kehilangan bahan organik tanah berada pada tingkat seimbang.
Hampir seluruh kehidupan dalam tanah tergantung pada bahan organik tanah untuk keperluan energi dan unsur hara.Sudah sejak lama orang mengetahui peranan bahan organik tanah dalam produksi bahan makanan.Namun demikian, kira-kira 100 tahun yang lalu tanah yang seluruhnya terdiri dari bahan organik tergolong tidak subur.
Bahan organik tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai bahan penyusun tanah.Bahan organik merupakan timbunan jaringan tanaman, hewan, atau jasad renik yang telah mati dan sebagaian telah mengalami perombakan.Bahan organik selain menyediakan unsur hara juga turut mempengaruhi sifat kimia dan fisik tanah sehingga dapat dijadikan sebagai media tumbuh suatu tanaman.Kandungan bahan organik sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman.
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan praktikum mengenai bahan organik untuk mengetahui kandungan bahan organik suatu jenis tanah pada setiap lapisan.

1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan diadakannya praktikum bahan organik tanah adalah untuk mengetahui kandungan bahan organic pada sampel tanah lapisan I dan II serta faktor-faktor yang mempengruhinya.
Kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai bahan informasi dalam menentukan bahan organik suatu jenis tanah dan selanjutnya berguna dalam pengelolaan tanah tersebut.



BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Organik
Suatu area tanah yang luas dengan regim kelembaban.  Jenis tanah Ustic ada di bagian  Barat daya terutama  di Texas dan Mexico. tanah ini terjadi pada padang rumput alam tetapi tidak mempunyai bahan organik yang cukup atau warna gelap di epipedon untuk menjadi mollisol. Penggunaannya  sama dengan tanah Ustoil dengan daerah yang sama. Jenis tanah ini  mempunyai regim temperature Cyric adalah Boralf dan menyebar di sebelah Timur Mollisol pada Great Plain di sebelah Utara di Amerika Serikat dan Canada (Foth, 1991).
Bahan organik dalam sampel tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukan sebagai bahan penyusun tanah. Kadar bahan organic yang terdapat dalam tanah Alfisol berkisar antara 0,05-5% dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian,dan untuk tanah organic mendekati 60% dan pada lapisan oleh kadar bahan organic memperlihatkan kecendrungan yang menurun (Munir, 1996).
Senyawa organik pada sampel tanah umumnya ditemukan di permukaan atau pada lapisan I, tanah jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-4%.Tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya besar sekali. Adapun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga pada pertumbuhan tanaman adalah sumber unsure hara N,P,S. unsure mikro menambah kemampuan tanah untuk menahan unsure-unsur hara (kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi). Sumber energi yang sangat penting bagi mikroorganisme (Hardjowigeno, 1992).
Bahan organik dalam tanah  terdiri dari bahan organic kasar dan halus atau humus.Lapisan I pada tanah Alfisol mempunyai humus yang terdiri dari hancuran bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang baru dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah.Humus merupakan senyawa yang resisten (tidak mudah hancur), berwarna hitam atau cokelat yang memiliki daya menahan air dan unsur hara yang tinggi.Humus adalah senyawa kompleks yang agak resisten.Pelapukan berwarna cokelat, amorfus, bersifat koloid dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang yang telah dimodifikasikan atau disintesiskan oleh berbagai jasad mikro.Dalam jaringan tumbuhan terdapat pula lemak, minyak, lilin dan dammar dalam jumlah yang kecil.Jumlah dan sifat komponen-komponen organic dalam sisa-sisa tumbuhan sangat berpengaruh menentukan penimbunan bahan organic dalam tanah (Sutedjo, 1991).

2.2     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bahan Organik
             Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan organic dalam tanah adalah kedalaman tanah, iklim (curah hujan , suhu), drainase, tekstur tanah  dan vegetasi. Kadar bahan organic terbanyak ditemukan pada lapisan atas setebal 20 cm, sehingga lapisan tanah  makin ke bawah makin kurang bahan organic yang di kandungnya (Hakim, 1986).
            Pengaruh bahan organik terhadap tanah dan kemudian terhadap tetanaman tergantung pada laju proses dekomposisinya. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi laju dekomposisi ini meliputi faktor bahan organik dan faktor tanah. Faktor bahan organik meliputi komposisi kimiawi, nisbah C/N, kadar lignin dan ukuran bahan, sedangkan faktor tanah meliputi temperatur, kelembaban, tekstur, struktur dan suplai oksigen, serta reaksi tanah, ketersediaan hara terutama N P, K dan S (Hanafiah, 2010).
Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik. Di samping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri (Hakim dkk, 1986).
            Bahan organik yang terkandung di dalam tana lebih tinggi yang mengakibatkan tanah pada lapisan ini cenderung lebih gelap, terutama pada lapisan I, karena merupakan lapisan paling atas. Faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah adalah kedalaman lapisan dimana menentukan kadar bahan organik dan N. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas, setebal 20 cm (15-20) %, maikin ke bawah makin berkurang, contohnya pada setiap lapiasan tanah inseptisol, makin ke bawah (Lapisan II) warnanya lebih muda daripada lapisan I, dan II. Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke daerah dingin kadar bahan organik dan N makin tinggi. Drainase buruk dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena aerasi buruk menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah berdrainase baik (Hakim, dkk, 1986).

BAB III
 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1     Waktu dan Tempat
         Praktikum bahan organik ini dilaksanakan pada hari seelasa, tanggal 27 November 2012 pukul 13.20 – selesai WITA di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

3.2    Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum bahan organik ini yaitu timbangan, labu Erlenmeyer, pipet, buret, dan gelas ukur.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum bahan organik  ini yaitu larutan H2SO4, sampel tanah, larutan K2Cr2O7, aquades, larutan titran Fe dan indicator diphenilamin1%.

3.3  Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum bahan organic ini yaitu  sebagai berikut:
1)    Memasukkan contoh tanah dengan neraca analitik sebanyak 2 gram
2)   Memasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml
3)   Menambahkan dengan teliti 10 ml larutan K2Cr2O7 1 N (pipet) dan mereaksikan  dengan 10 ml H2SO4 dan membiarkan reaksi berlangsung satu jam. Untuk mempercepat reaksi, maka melakukan pemanasan suspensi pada suhu 400C selama 5 menit.
4)   Menambahkan aquadest kira-kira 50 ml dan 10 ml H2PO4
5)   Menetesi 1 ml indicator dan segera dengan larutan Fe  yang telah distandarisasi
6)   Bila perubahan warna agak sulit karena pengaruh wrana sampel tanah, maka  mengggunakan cairan jernih saja yang dipindahkan ke labu Erlenmeyer lainnya.
7)   Titik akhir titrasi pada saat terjadi perubahan warna baru dari kehitam-hitaman ke  warna hijau
8)   Mencatat volume titran Fe yang digunakan begitu pula dengan normalitasnya.
9)   Perhitungan :

            % C     =   x 100%       
                            

% BO  =  % C x 1,724








BAB IV
  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
             Berdasarkan hasil percobaan bahan organik maka dapat di peroleh hasil sebagai berikut:
Tabel 8. Hasil Perhitungan Bahan Organik Pada Tanah Lapisan I dan II
Lapisan
% Bahan Organik
Lapisan I
0,564 %
Lapisan II
0,357 %
Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2012
4.2 Pembahasan
             Berdasarkan hasil tabel di atas dapat di lihat bahwa kandungan bahan organik pada tiap lapisan berbeda. Kadar % BO pada lapisan I dan II berturut-turut adalah 4,6% dan 4,1%. Sehingga kadar bahan organik lapisan I lebih besar dibandingkan lapisan II.
Pada lapisan I memiliki kandungan bahan organik sebesar 4,6%. Kandungan bahan organik tertinggi terdapat pada lapisan I (lapisan permukaan), hal ini terjadi karena akumulasi bahan-bahan organik sisa tanaman yang terurai oleh mikroorganisme.Sedangkan pada lapisan II memiliki kandungan bahan organik 4,1 %. Tanah yang mengandung bahan organik adalah tanah lapisan atas atau top soilkarena semakin ke bawah suatu lapisan tanah maka kandungan bahan organiknya semakin berkurang sehingga tanah menjadi keras (Sutedjo, 2006)
Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3 – 5 %, tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah, sebagai unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain, menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara (Kapasitas Tukar Kation tanah menjadi tinggi), dan sumber energi bagi mikroorganisme (Hakim, dkk 1986).
Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan organik dalam tanah adalah seperti pada lapisan I dan lapisan II adalah  kedalaman, iklim, tekstur, dan adanya drainase yang buruk bahwa kedalaman suatu lapisan itu mempengaruhi bahan organik dalam tanah karena makin dalam suatu lapisan makin berkurang bahan organik dalam tanah. Faktor iklim juga mempengaruhi karena makin dingin  suatu daerah makin tinggi kadar bahan organiknya. Tekstur tanah juga berperan karena makin banyak unsur haranya. Adanya drainase yang buruk juga menyebabkan kadar bahan organik dalam tanah tinggi (Djajakirana, 2001)

BAB V
 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1)        Kandungan bahan organik pada sampel tanah lapisan I dan II berturut turut yaitu 0,564 % dan 0,375 %
2)        Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah adalah pengaruh cuaca dan iklim, vegetasi, tekstur, kedalaman, drainase.

5.2 Saran
Tanah yang mengandung bahan organik rendah dalam tanah dalam pengelolaannya sebaiknya dilakukan dengan pemberian pupuk sehingga vegetasi yang akan dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik.






DAFTAR PUSTAKA
Djajakirana, 2001. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara: Semarang.
Foth H. D. 1994,  Dasar-Dasar Ilmu Tanah,  Gadjah Mada University Press:   Yogyakarta.

Hakim N. M. Y., Nyakpa A. M., Lubis S. G., Nugroho M. R., Soil M. A., Diha G. B., Hong dan H.H. Barley. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung: Lampung.
Hanafiah., K., A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Persada: Jakarta.
Hardjowigeno S, 1997, Ilmu Tanah, PT Medityatama Sarana Perkasa: Jakarta.
Munir, M., 1995.Tanah-Tanah Utama Indonesia.IPB: Bogor.
Sutedjo. 2006. Dasar-dasr Ilmu Tanah. Rhineka Cipta: Jakarta.



  


LAMPIRAN
Perhitungan Bahan Organik pada Lapisan Tanah I dan II
Lapisan I :
Dik :    Ml b = 39,5 ml
Ml t  = 35,4 ml
N      = 0,2
            
                 % C             =   100 %
                              =   100 %
                        =   100 %
                             =   100 %
                             =   100 %
                             =   100 %
                             =  
                             = 0,32718 %
% bahan Organik        = % C  1,724
                                    = 0,32718  1,724
                                    = 0,564 %
                

Lapisan II :
Dik :    Ml b = 38 ml
Ml t  = 35,4 ml
            N      = 0,2
            
                 % C             =   100 %
                             =   100 %
                       =   100 %
                             =   100 %
                             =   100 %
                             =   100 %
                             =  
                             = 0,20748 %
% bahan Organik        = % C  1,724
                                    = 0,20748  1,724
                                    = 0,357 %



       




Tidak ada komentar:

Posting Komentar