mouse

Rabu, 27 November 2013

Laporan Praktikum. Bulk Density.



Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah

PERCOBAAN BULK DENSITY

Nama               :  Sakti
Nim                 :  G11112340
Kelompok        :  VI (enam)

LABORATORIUM FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012







BAB I
 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan mempelajari perlu dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan praktis. Salah satu bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan Bulk Density. Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah.
Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam gram per cm3. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar.
Bulk Density suatu tanah penting untuk diketahui karena Bulk Density menggambarkan keadaan tekstur, struktur, dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah mana yang cocok untuk tanaman.  Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai Bulk Density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman makin menurun hal ini dikarenakan tanah yang nilai Bulk Densitynya besar banyak mengandung bahan mineral.  Sedangkan tanah yang mengandung nilai Bulk Density rendah kaya akan bahan organik, sehingga makin rendah nilai Bulk Density suatu tanah maka makin baik untuk dijadikan tempat budidaya tanaman.
Tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibanding dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1 - 1,6 gr/cm3 , sedangkan tanah organik umumnya memiliki nilai bulk density 0,1 – 0,9 gr/cm3. Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat  drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. Bulk density suatu tanah penting untuk diketahui karena Bulk Density menggambarkan keadaan tekstur,struktur dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah mana yang cocok untuk tanaman. Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai bulk density maka produksi tanaman makin menurun. Hal ini dikarenakan tanah yang nilai bulk densitynya besar banyak mengandung bahan  mineral. Sedangkan tanah yang mengandung nilai bulk density rendah kaya akan bahan organik. Sehingga makin rendah nilai bulk density suatu tanah maka makin baik untuk dijadikan tempat budidaya tanaman. Berdasarkan uraian diatas maka pentinglah untuk melakukan praktikum bulk density agar kita dapat mengetahui berat suatu tanah.

1.2. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tentang berat isi  tanah (bulk density), mampu menghitung bulk density pada sample tanah utuh, serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui lebih jauh tentang bulk density itu sendiri serta jenis tanah apa yang cocok untuk lahan pertanian sehubungan dengan tingkat Bulk Density.


BAB  II
 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bulk Density
Bobot isi tanah ( Bulk Density ) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel – partikel tanah ( pasir, debu dan liat). Bobot isi tanah bervariasi yang bergantung pada keretakan partikel-partikel tanah itu. Kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori maupun oleh butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan bergumpal akan mempunyai berat persatuan volume rendah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya (Foth, 1982).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105oC atau antara 100 -110oC. Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2 – 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar  tanah yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan struktur selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, H.D, 1989).
Bulk density atau kerapatan tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume bawah termasuk volume pori-pori tanah. Makin padat suatu tanah, maka semakin tinggi Bulk density yang berarti semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman (Hardjowigeno, 2003).
Untuk tanah   berstruktur  halus  mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas (Brady, 1982).
Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Buckman, 1982).
2.2.   Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Bulk Density
            Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah   berstruktur  halus  mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang
lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas (Hakim, 1996).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan   pertumbuhan   tanaman   dengan berat isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih   ringan dari pada mineral, dan bahan  organik   memperbesar porositas tanah (Buckman dan Brandy, 1982).
Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Foth,1994)



BAB III
 METODOLOGI PERCOBAAN 
3.1. Tempat dan Waktu                         
Praktikum bulk density dilaksanakan pada hari selasa, 13 November 2012 pukul 13.00 – selesai WITA, di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar 2012.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum bulk density yaitu ring sampel, oven, penggaris, desikator, timbangan, dan gelas ukur.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum bulk density ini yaitu sampel tanah utuh, dan Air.
3.3.            Prosedur Kerja
            Prosedur kerja dari praktikum bulk density adalah  sebagai berikut :
1.     Mengambil Contoh tanah dari pengamatan profil yaitu contoh tanah utuh yang diambil dengan ring sampel, memasukkan ke dalam oven selama 2 hari sebelum praktikum.
2.     Setelah diovenkan, contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk keluarkan tanahnya kemudian timbang ring sampelnya.
3.      Menghitung bulk densitynya dengan persamaan:
BD  =
          
Keterangan:
Volume Tanah             t
T                                 = tinggi ring sampel (cm)
r                                  = jari-jari (cm)
                                 = 3,14


BAB IV
  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil pegamatan yang telah dilakukan pada praktikum Bulk Density maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Perhitungan Bulk Density.
Lapisan Tanah

Bulk Density
Sampel Tanah Utuh
1,3 gr/cm3
Sumber : Data Primer Setelah diolah, 2012

4.2.            Pembahasan
            Berdasarkan hasil praktikum, maka diperoleh nilai Bulk Density pada tanah Inceptisol adalah 1,3gr/cm3. Nilai bulk density pada tanah ini memiliki kandungan liat yang tinggi, dan berpori mikro sehingga kemampuan  menyimpan air lebih besar. Tanah-tanah yang bertekstur liat memiliki kondisi tanah yang lebih halus, sehingga setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar dan kemampuan menahan air serta menyediakan unsure hara yang tinggi. Menurut Hardjowigeno (2003), tekstur tanah liat tersebut memiliki sifat yang lekat ketika basah dan ketika kering menjadi keras.
            Selain itu, nilai  Bulk  Density  disebabkan oleh kandungan bahan organik yang lebih tinggi di lapisan atasnya dan memiliki pori-pori yang renggang. Tanah yang renggang pori-porinya mempunyai bobot yang kecil persatuan volume dan tanah padat memiliki bobot tinggi persatuan volume (Pairunan, 1995).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :
1.      Nilai bulk density tanah pada sampel tanah utuh adalah 1,3 gram/cm3
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah stuktur, kadar air, bahan organik dan tekstur.
3.      Makin tinggi nilai bulk density suatu tanah berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.
5.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum di laboratorium praktikan harus berhati-hati karena alat-alat yang ada di laboratorium sangat mudah rusak dan dalam melakukan praktikum kita harus teliti dalam melakukan pengukuran agar tidak terjadi kesalahan.






DAFTAR PUSTAKA
Buckman dan Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Foth, Henry D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press:Yogakarta.
Hakim, Nurhayati, M. Yusuf Nyapka, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B.Hong, H.H. Bailey, 1996. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.
Hardjowigeno. S, 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.
Pairunan AK. 1985. Dasar‑Dasar Ilmu Tanah. Badan ke~asaina Perguruan Tinggi Negeri Indonesia BagianTimur: Makassar.




LAMPIRAN
Perhitungan Nilai Bulk Density pada Sampel Tanah Utuh
Dik:        Berat tanah dengan ring    = 571,0 gr
Berat ring sampel              = 175,4 gr
               Diameter                           = 7,3
               Jari-jari (cm)                      = 3,65 cm
               Π                                       = 3
1). Volume tanah
 Volume t
                    = 3,14 x (3,16)2 x 7,14
                    = 309,6
2). Berat tanah kering oven              = 571,0 g – 175,4 g
                                                         = 395,6
3). Bulk Density  gram/cm3     = 1,3 gram/cm3

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar