Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah
PERCOBAAN BULK DENSITY
Nama :
Sakti
Nim : G11112340
Kelompok :
VI (enam)
LABORATORIUM FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanah
merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan mempelajari perlu
dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan praktis. Salah satu
bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan
Bulk Density. Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah dapat dinyatakan
dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi yaitu berat suatu
volume tanah dalam keadaan struktur alamiah.
Bulk
density (berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume
tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan dalam gram per cm3.
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat tanah makin tinggi
bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar
tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari
tanah yang sama tetapi kurang padat. Nilai bulk density dapat menggambarkan
adanya lapisan padat tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral,
porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar.
Bulk
Density suatu tanah penting untuk diketahui karena Bulk Density menggambarkan
keadaan tekstur, struktur, dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah
mana yang cocok untuk tanaman. Sesuai
dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa makin
tinggi nilai Bulk Density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman makin
menurun hal ini dikarenakan tanah yang nilai Bulk Densitynya besar banyak
mengandung bahan mineral. Sedangkan
tanah yang mengandung nilai Bulk Density rendah kaya akan bahan organik,
sehingga makin rendah nilai Bulk Density suatu tanah maka makin baik untuk
dijadikan tempat budidaya tanaman.
Tanah
lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah
dibanding dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1
- 1,6 gr/cm3 , sedangkan tanah organik umumnya memiliki nilai bulk
density 0,1 – 0,9 gr/cm3. Nilai bulk density dapat menggambarkan
adanya lapisan pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan
mineral, porositas, daya memegang air, sifat
drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. Bulk density suatu tanah
penting untuk diketahui karena Bulk Density menggambarkan keadaan
tekstur,struktur dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah mana yang
cocok untuk tanaman. Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman
yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai bulk density maka produksi tanaman
makin menurun. Hal ini dikarenakan tanah yang nilai bulk densitynya besar
banyak mengandung bahan mineral.
Sedangkan tanah yang mengandung nilai bulk density rendah kaya akan bahan
organik. Sehingga makin rendah nilai bulk density suatu tanah maka makin baik
untuk dijadikan tempat budidaya tanaman. Berdasarkan uraian diatas maka pentinglah untuk
melakukan praktikum bulk density agar kita dapat mengetahui berat suatu tanah.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tentang berat
isi tanah (bulk density), mampu
menghitung bulk density pada sample tanah utuh, serta
faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui
lebih jauh tentang bulk density itu sendiri serta jenis tanah apa yang cocok untuk lahan pertanian
sehubungan dengan tingkat Bulk Density.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Bulk Density
Bobot isi tanah ( Bulk Density ) adalah ukuran pengepakan atau
kompresi partikel – partikel tanah ( pasir, debu dan liat). Bobot isi tanah
bervariasi yang bergantung pada keretakan partikel-partikel tanah itu. Kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori
maupun oleh butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan bergumpal akan
mempunyai berat persatuan volume rendah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan
massanya (Foth, 1982).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara
massa kepadatan terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama
24 jam dengan suhu mutlak 105oC atau antara 100 -110oC.
Persyaratan suhu dan waktu serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak
akan berubah. Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2
– 1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah
hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk
density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar tanah yang dipengaruhi tanah perhektar.
Kerapatan massa pada berbagai horizon pada tanah lempung
memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan terpadat
mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan struktur selama
perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai
kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth, H.D,
1989).
Bulk density atau kerapatan tanah menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan volume bawah termasuk volume
pori-pori tanah. Makin padat suatu tanah, maka semakin tinggi Bulk density yang
berarti semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman
(Hardjowigeno, 2003).
Untuk tanah berstruktur halus
mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah dibandingkan
tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan
organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar
porositas (Brady, 1982).
Timbulnya
proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini
mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri.
Tanah-tanah organik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan
tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah
organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk
Density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik
memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada
mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur
halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Buckman, 1982).
2.2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Bulk Density
Nilai dari
berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah
berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan berat
tanah yang
lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik
memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari
pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas (Hakim, 1996).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan
massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi
yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah.
Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh
sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah. Bahan organik
memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah (Buckman dan Brandy, 1982).
Timbulnya proses pembentukan struktur
di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk Density
lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai
Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari
sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air
pada saat pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara
0,2–0,6 gr/cm3. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena
bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh
porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi
yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Foth,1994)
BAB III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1.
Tempat
dan Waktu
Praktikum bulk
density dilaksanakan pada
hari selasa, 13 November
2012 pukul 13.00 – selesai WITA,
di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar 2012.
3.2.
Alat
dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum bulk density yaitu ring
sampel, oven, penggaris, desikator, timbangan, dan gelas ukur.
Adapun bahan
yang digunakan dalam praktikum bulk density ini yaitu sampel
tanah utuh, dan Air.
3.3.
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja dari praktikum bulk density adalah sebagai berikut :
1. Mengambil
Contoh tanah dari pengamatan profil yaitu contoh tanah utuh yang diambil dengan
ring sampel, memasukkan ke dalam oven selama 2 hari sebelum praktikum.
2. Setelah
diovenkan, contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk keluarkan
tanahnya kemudian timbang ring sampelnya.
3. Menghitung bulk
densitynya dengan persamaan:
BD
=
Keterangan:
Volume Tanah
= t
T
= tinggi ring sampel (cm)
r
= jari-jari (cm)
= 3,14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Berdasarkan hasil pegamatan yang telah
dilakukan pada praktikum Bulk Density maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Bulk Density.
Lapisan Tanah
|
Bulk Density
|
Sampel Tanah Utuh
|
1,3 gr/cm3
|
Sumber
: Data Primer Setelah diolah, 2012
4.2.
Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum, maka diperoleh nilai Bulk Density pada tanah Inceptisol adalah 1,3gr/cm3.
Nilai bulk density pada tanah ini memiliki kandungan liat yang tinggi, dan berpori mikro sehingga kemampuan menyimpan
air lebih besar.
Tanah-tanah yang bertekstur liat memiliki kondisi tanah yang lebih halus, sehingga setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar dan kemampuan menahan air serta menyediakan unsure hara yang tinggi. Menurut Hardjowigeno (2003), tekstur tanah liat tersebut
memiliki sifat yang lekat ketika basah dan ketika kering menjadi keras.
Selain
itu, nilai Bulk Density disebabkan oleh kandungan bahan organik yang
lebih tinggi
di lapisan atasnya dan memiliki pori-pori yang
renggang. Tanah yang renggang pori-porinya mempunyai bobot yang kecil persatuan volume dan tanah padat memiliki bobot tinggi persatuan volume (Pairunan, 1995).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :
1. Nilai
bulk density tanah pada sampel
tanah utuh adalah 1,3 gram/cm3
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah stuktur,
kadar air, bahan organik dan tekstur.
3. Makin
tinggi nilai bulk density suatu tanah berarti makin sulit meneruskan air atau
ditembus akar tanaman.
5.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum di laboratorium
praktikan harus berhati-hati karena alat-alat yang ada di laboratorium sangat
mudah rusak dan dalam melakukan praktikum kita harus teliti dalam melakukan
pengukuran agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman dan
Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Foth,
Henry D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gajah Mada University
Press:Yogakarta.
Hakim,
Nurhayati, M. Yusuf Nyapka, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B.Hong,
H.H. Bailey, 1996. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung, Lampung.
Hardjowigeno. S, 2003. Ilmu
Tanah. Penerbit Akademika Pressindo: Jakarta.
Pairunan AK. 1985. Dasar‑Dasar Ilmu Tanah. Badan ke~asaina Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia BagianTimur: Makassar.
LAMPIRAN
Perhitungan
Nilai Bulk Density pada Sampel Tanah Utuh
Dik: Berat
tanah dengan ring = 571,0
gr
Berat
ring sampel =
175,4 gr
Diameter =
7,3
Jari-jari
(cm) = 3,65 cm
Π =
3
1).
Volume tanah
Volume t
= 3,14 x (3,16)2 x 7,14
= 309,6
2).
Berat tanah kering oven =
571,0 g – 175,4 g
=
395,6
3).
Bulk Density gram/cm3 = 1,3 gram/cm3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar